Laporan ITH Tekstur Tanah

LAPORAN ILMU TANAH HUTAN
ACARA 5
TEKSTUR TANAH



LABORATORIUM ILMU TANAH HUTAN
BAGIAN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

ACARA 5
TEKSTUR TANAH
I.                   Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.  Dapat membandingkan masing-masing metode penentuan kelas tekstur tanah.
2.  Dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian masing-maing metode.
3.  Dapat membandingkan kelas tekstur tanah.
4.  Dapat menjelaskan factor-faktor penyebab perbedaan-perbedaan kadar fraksi tanah dan kelas tekstur tanah.
5.  Dapat menjelaskan pengaruh kelas tekstur tanah terhadap sifat-sifat tanah yang lain.          
II.                Dasar Teori
Tekstur tanah adalah perbandingan berat nisbi fraksi pasir, debu, dan liat. Suatu kelas tekstur mempunyai batas susunan tertentu dari fraksi paasir, debu, dan liat. Pembagian kelas tekstur tanah menurut USDA dikenal adalah 12 tekstur (Yulius dkk, 1997).                                                                                                                                       
Tekstur tanah adalah sifat halus atau kadar butiran tanah. Kasar atau halusnya tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat didalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian persentase relatif dari ketiga unsur batuan yaitu: pasir, geluh, dan lempung (Prawirahartono, dkk, 1991).
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan tanah liat. Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi (Foth, 1994).
Di dalam tanah ditemukan butir-butir primer tanah berbagai ukuran yang dapat dikelompokkan sebagai fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan fragmen batuan (rock fragment). Fraksi tanah halus adalah fraksi tanah berukuran < 2 mm yang terdiri dari pasir (50 µ - 2 mm), debu (2 µ - 50 µ), dan liat (< 2 µ) (Sutedjo, 2002).
Fragment batuan adalah fraksi tanah berukuran ≥ 2 mm hingga ukuran horisontalnya lebih kecil dari sebuah pedon (kerikil, kerakal, dan batu-batu kecil). Kecuali itu, sering ditemukan juga fragmen batuan semu (para rock fragment) yang berukuran sama dengan batuan, tetapi dapat hancur menjadi > 2 mm pada persiapan tanah untuk analisa, sehingga dianggap sebagai fraksi tanah halus (Hardjowigeno, 2003).
Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena butiran-butirannya berukuran lebih besar, maka setiap satua berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno, 2002).

Telah diketahui bahwa pasir dan debu berasal dari pecahnya butir-butir mineral tanah yang ukurannya berbeda-beda dari satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lain. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari luas permukaan pasir per gram. Tingkat pelapukan debu dan pembebasan unsur-unsur hara untuk diserap akar lebih besar daripada pasir. Partikel-partikel debu terasa licin sebagai tepung (powder) dan kurang melekat. Tanah-tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air adalah fraksi liat. Sedangkan tanah-tanah yang mengandung debu yang tinggi dapat memegang air tersedia untuk tanaman. Fraksi liat pada kebanyakan tanah terdiri dari mineral-mineral yang berbeda-beda komposisi kimianya dan sifat-sifat lainnya dibandingkan dengan pasir dan debu (Hakim, dkk. 1986).
Daftar Pustaka
Bale, Anwar.1996.Ilmu Tanah.Yogyakarta: FKT UGM
Foth, Hendry D.1994.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta: Erlangga
Hakim, N dkk.1986.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Lampung: Erlangga
Hardjowigeno, H Sarwono.2003.Ilmu Tanah.Jakarta : Mediyatama Sarana Perkasa
Prawirohartono.1991.Ganesha Tanah “Batuan Pembentuk Tanah”.Jakarta: CV Rajawali
Sutedjo, M.M.2002.Pengantar Ilmu Tanah.Jakarta : Rineka Cipta
 Yulius, A.K.P, dkk.1997.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Ujung Pandang:PTN

0 Response to "Laporan ITH Tekstur Tanah"

Posting Komentar