Laporan Biometrika Hutan Pengambilan Sampel

ACARA III
PENGAMBILAN SAMPEL

       I.            TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
1.      Praktikan mampu memahami prinsip-prinsip dasar pengambilan sampel
2.      Praktikan mampu menerapkan teknik-teknik pengambilan sampel untuk mengestimasi nilai populasi

    II.            DASAR TEORI
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian, yang dipandang sebagai pendugaan terhadap populasi, namun bukan hanya populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Tujuan pengambilan sampel supaya sample yang diambil dapat memberikan informasi yang cukup untuk dapat mengestimasi jumlah populasinya. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1.      Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya
2.      Lebih cepat dan lebih mudah
3.      Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam
4.      Dapat ditangani lebih teliti
Pendugaan parameter populasi dilakuakan dengan menggunakan nilai statistik sampel, misal :
1.      x digunakan sebagai penduga bagi µ
2.      s digunakan sebagai penduga bagi σ
3.      p digunakan sebagai penduga bagi π
Pendugaan parameter diwujudkan dalam pembentukan selang kepercayaan, karena hampir tidak pernah ditemukan nilai statistik tepat dengan nilai parameter.
1.      Didekati dengan distribusi normal (distribusi z atau distribusi t)
2.      Mempunyai 2 batas : batas atas (kanan) dan batas bawah (kiri)
3.      Drajat kepercayaan = Tingkat kepercayaan = Koefisien kepercayaan = 1- α
Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random / probability sampling) dan tidak acak (non random / non probability sampling) (Reveire, 1996).
Probability Sampling berarti setiap anggota dari populasi memiliki peluang yang sam untuk dipilih sebagai sampel. Dengan teknik ini, peneliti dapat menentukan derajat kepercayaan terhadap sebuah sampel. Selain itu, perbedaan dalam menafsirkan parameter populasi dengan statistik sampel dapat diperkirakan (Neuman, 2006).
Adapun 5 cara dalam pengambilan sampel yang dilakukan secara random, yaitu :
a.       Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sampel dan populasi dipilih secara random. Keuntungan cara ini adalah estimasinya sederhana. Tetapi, cara ini membutuhkan daftar anggota keseluruhan dari populasi dan ada kemungkinan sampel tersebar dalam suatu daerah yang luas.
b.      Sampel Random Sistematik (Sistematic random Sampel)
Keuntungan dari cara ini adalah setiap perencanaan yang dilakukan mudah sedangkan kekurangannya adalah cara ini membutuhkan daftar populasi.
c.       Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
Keuntungan adalah cepat dalam menafsirkan karakteristik populasinya. Kerugiannya adalah diperlukan daftar dari setiap strata dan apabila daerah yang diamati sangat luas maka akan menambah biaya taransportasi.
d.      Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
Keuntungan dari cara ini adalah tidak memerlukan daftar populasi sehingga tidak ada biaya transportasi. Kerugiannya adalah sulit dalam menentukan estimasinya.
e.       Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Metode ini dapat dipakai apabila jumlah populasi yang diamati besar dan bersifat homogen. Cara ini dapat dilakukan untuk daerah yang sangat luas. Keuntungan cara ini adalah biaya transportasi sangat kecil. Adapun yang menjadi kerugian dari pemakaian cara ini adalah perlu kecermatan dalam pengambilan sampel karena sifatnya yang banyak
Pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhada populasinya tidak mungkin diukur. Menurut Neuman (2006), pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola data disebut
non sampling error.
Adapun 3 cara dalam pengambilan sampel yang dilakukan tidak secara random, yaitu: (Hertono, 1977)
a.       Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping)
Pengambilan sampel dilakukan dengan melihat unsur-unsur yang dikehendaki dari data yang sudah ada.
b.      Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling)
Sampel diambil berdasarkan keperluan saja. Tidak ada perencanaan ataupun pertimbangan khusus di dalamnya.Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
c.       Sampel Berjatah (Quota Sampling)
Besar dan criteria dalam pengambilan sampel telah ditentukan terlebih dahulu
d.      Sampling Sistematis
Teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi, baik yang berdasarkan nomor yang ditetspksn sendiri oleh peneliti maupunnomor identitas tertentu atau ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
e.       Sampling Jenuh
Sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya digunakan untuk populasi untuk populasi yang kecil atau kurang dari 100.
f.       Snowball Sampling

Teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecilkemudian terus membesar ibarat bola salju.

0 Response to "Laporan Biometrika Hutan Pengambilan Sampel"

Posting Komentar