Silvikultur Acara 4 : Media dan Ukuran Kontiner



MEDIA DAN UKURAAN KONTINER

       I.            Dasar Teori


Alasan untuk menggunakan sistem penghutanan kembali dengan menggunakan bahan tanaman dalam wadah antara lain : 1. Perbaikan ketahanan hidup dan pertumbuhan semai yang diperoleh dengan penanaman dengan sistem perakaran yang tidak terganggu. 2. Beberapa jenis menunjukkan respon lebih positif 3. Pencapaian produksi lebih tinggi dan efisiensi penanaman. Semai-semai tertentu harus dipindah setelah mencapai umur yang telah ditentukan , seperti halnya tanaman padi dan tanaman perkebunan yang sebelumnya telah disemai terlebih dahulu. Tanaman bisa lebih sempurna apabila telah dilakukan seleksi benih. Dengan demikian persentase kematian semai dapat dikurangi (Suhardi, 1985).
Secara lebih jauh dalam metode silvikultur perlu diketahui bagaimana pembentukan tanah beserta karakteristik perkembangannya dalam arti fisik, kimia dan biologis dan dinamikanya dalam arti siklus air dan hara, dengan status nutrisi tegakan pohon dalam hubungannya dengan simpanan hara tanah, dan akhirnya dengan praktek-praktek silvikultur yang dibutuhkan untuk mengontrol ruang tanah tegakan hutan untuk mencapai tujuan pengelolaan hutan yang diinginkan (Baker, 1992).
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses tumbuhnya suatu tanaman adalah media tumbuh. Media tumbuh ada 2 macam, yaitu media pengecambahan (bedeng tabur) dan media semai yang disapih (bedeng sapih). Media kecambah diperlukan sebagai media untuk berkecambahnya benih. Karena hanya untuk berkecambah maka persyaratan terhadap ketersediaan unsur hara menjadi tidak begitu penting karena energi yang digunakan untuk perkecambahan sudah tersedia dalam endosperm dari biji yang bersangkutan. Sedangkan media tumbuh semai memerlukan persyaratan sifat fisik-kimia yang baik. Secara fisik media harus mempunyai porositas yang tinggi sehingga pertumbuhan akar semai tidak mengalami hambatan. Sifat kimia media tumbuh yang baik adalah jika mampu menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi semai untuk pertumbuhan dan perkecambahan semai (Suryo, 2005).
Syarat media yang baik antara lain :
         Cukup padat dan kuat untuk mendukung pertumbuhan semai.
         Volume yang konstan baik dalam keadaan basah atauppun dalam keadaan kering.
         Homogen secara fisik dan kemis, seragam dan stabil, mudah ditembus oleh akar tanaman pertama.
         Unsur hara harus mudah diserap oleh akar tanaman.
         Tidak beracun dan steril
         Nisbah ruang-ruang pori terhadap material harus sesuai.
         Kadar garan tidak tinggi dan pH cukup.
         Mudah menyerap air dan mampu menjaga kelembaban.
         Dapat disimpan lama tanpa mengalami perubahan fisik dan khemis.
         Ringan, mudah didapat dan  murah (Tjitrosoepomo,1987).

Penggunaan kontiner (wadah) di dalam persemaian dimaksudkan untuk menyiapkan semai agar memiliki kondisi  yang paling optimal dalam penanamannya nanti. Beberapa fungsi kontiner dalam hubungannya dengan adalah sebagai wadah bagi unsur air, udara dan hara, pelindung dan pembentuk akar agar lebih baik dan meningkatkan daya tahan biibit dan pertumbuhan awal dikarenakan perakaran tidak terganggu dan tetap melekat pada media. Hal ini merupakan fungsi kontiner secara biologis. Secara teknis, kontiner adalah sebagai pembungkus semai dalam bentuk dan ukuran yang standar atau baku sehingga memudahkan dalam penggunaanya nanti selama di persemaian, pengangkutan maupun penanamannya. Terdapat dua jenis kontiner berdasarkan cara penanaman semai, yaitu kontiner yang nantinya akan bersama-sama ditanam dengan semainya, dan kontiner yang akan dilepaskan bila semai ditanam yang dapat dibuang atau dipakai lagi tergantung jenisnya. Kontiner yang pertama harus dapat terurai atau berlubang-lubang sehingga dapat ditembus oleh akar (Hallete, 1980).
Menurut Daniel (1987), penggunaan kontiner dalam persemaian dimaksudkan untuk menyimpan (menyiapkan) semai agar memiliki kondisi yang paling optimal dalam tanaman. Kaitannya dalam mendapatkan pertumbuhan semai yang baik, kontiner berfungsi :
1.         Fungsi secara biologis, antara lain :
a.         sebagai sumber air, sumber udara dan sumber hara bagi perakaran semai.
b.         sebagai pelindung perakaran semai dari gangguan luar baik mekanis maupun non mekanis.
            c.         sebagai pembentuk akar.
            d.         Meningkatkan daya tahan bibit dan pertumbuhan awal.
2.         Fungsi secara operasional teknis adalah sebagai pembungkusm semai.
Pada ukuran kantung plastik yang lebih kecil pertumbuhan tanaman terhambat karena cadangan makanan yang kurang akibat bertambahnya kompetisi baik dengan tanaman pokok semai cendana maupun dengan tanaman inang primer (inang di persemaian). Disamping itu penggunaan wadah yang lebih kecil membuat akar bibit cendana pertumbuhannya melilit atau tidak normal (Annapurna et al, 2004).
Pertumbuhan tanaman Picea glauca, Pinus mariana, dan Pinus branksiana bertambah sebesar 72-360 % ketika volume wadah ditingkatkan tiga kali. Demikian juga Endean dan Carlson (1975) melaporkan bahwa hubungan linier positip antara pertambahan volume wadah dengan tinggi bibit dan biomas pada tanaman Pinus contarta dan juga pada Grevillea robusta (Misra dan Jaidwal, 1993).

Daftar Pustaka

Annapurna, D., T.S. Rathore, and G. Joshi. 2004. Effect of Container and Size on The Growth and Quality of Seedlings of Indian Sandalwood (Santalum album L).Australian Forestry, 67 (2): 82-87.
Baker Frederick S, 1992. Prinsip-prinsip Silvikultur. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hallete, RD., TS Murray. 1980. Recent Development and Current Practices in Forestation in Canada. Canada.
Daniel, TW, dkk.1987. Prinsip-prinsip Silvikultur ( terjemahan Djoko Marsono dan Oemi Hani’in ). Gajah Mada University press. Yogyakarta.
Misra, .K. and H. R. Jaiswal,. 1993. Effect Size of Polythene Bags and Potting Mixure on the Survival and Growth of Silver Oak (Grevillia robusta Parker) Seedlings.Indian Forester 119:, 940-943.
Suhardi,1985. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Penerbit kanisius.Yogyakarta.
Suryo, D.P. 2005. Hand Out Mata Kuliah Silvikultur . Fakultas Kehutanan UGM; Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press.

0 Response to "Silvikultur Acara 4 : Media dan Ukuran Kontiner"

Posting Komentar