Laporan ITH Akumulasi Seresah di Lantai Hutan

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN
ACARA 7
AKUMULASI SERESAH DI LANTAI HUTAN (A0 HORIZON)
Disusun oleh:
Nama               : Anjar Cahyaningtyas
NIM                : 13/349019/KT/07514
Asisten            : Mita Hanifah
Shift                : Rabu, 13.00

LABORATORIUM ILMU TANAH HUTAN
BAGIAN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH  MADA
YOGYAKARTA
2013

ACARA VII
AKUMULASI SERESAH DI LANTAI HUTAN (A0 HORIZON)

       I.            Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui biomassa lantai hutan
2.      Mahasiswa mengetahui perlapisan lantai hutan dan tingkat dekomposisinya
3.      Mahasiswa mengetahui karakteristik tanah dan lantai hutan apabila dibandingkan dengan tanah pertanian
4.      Mahasiswa dapat mengetahui cara pengambilan contoh tanah yang tepat dan mewakili satuan tanah teruji

    II.            Dasar Teori
Kesuburan tanah hutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah bagian-bagian tanaman yang jatuh ke tanah, mati, dan diuraikan oleh organisme. Daun, ranting, cabang, buah, maupun batang merupakan bahan yang apabila terdekomposisi akan tereleminasi menjadi unsur yang siap digunakan oleh tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju dekomposisi tanah antara lain adalah lingkungan organisme pengurai, kelembaban, aerasi, pH tanah, dan juga temperatur atau suhu (Agus, 2003).
Horison O adalah lapisan seresah bahan tumbuhan, terdiri atas bagian-bagian yang tampak masih utuh, sebagian terdekomposisi, dan lengkap terdekomposisi. Horison ini menumpang di permukaan tubuh tanah mineral (Simon, 1988). Dalam horisan O terdapat seresa, yaitu sisa jaringan tumbuhan baik berupa daun, ranting, cabang, maupun     batang. Seresah merupakan bahan organik yang mencirikan sifat tanah dan berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan menyusun bahan material tanah. Seresah dapat digunakan setelah terjadi proses dekomposisi (perombakan). Sedangkan proses dekomposisi ini hanya merupakan mekanisme awal yang selanjutnya menetukan fungsi dan peran seresah dalam tanah (Agus, 2003). Proses jatuhnya seresah ke tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain iklim, angin, dan tumbuhan itu sendiri.
Proses dekomposisi seresah dipengaruhi oleh lingkungan organisme pengurai, kelembaban, aerasi, pH dan temperature ( Agus et.al, 2008).

Horison A merupakan horison mineral yang terbentuk di bagian teratas tubuh tanah mineral dan berada di bawah horizon O. Horison ini dicirikan oleh masukan bahan organik terhumifikasi yang bercampur mesra dengan bahan mineral, konsistensi dan struktur yang berbeda nyata dengan horison yang berada langsung di bawahnya, atau sifat yang terubah  oleh kegiatan budidaya (sifat antropogen). Karena bercampur dengan bahan organik terhuminifikasi, warna horison A menjadi lebih gelap daripada warna horison di bawahnya. Bahan organik juga mengubah konsistensi dan struktur, akan tetapi pengubahan konsistensi dan struktur tanpa peran serta bahan organik (Simon, 1988). Pada horizon ini banyak mengandung humus, yaitu senyawa kompleks yang agak resisten pelapukan, seresah yang telah terdekomposisi sempurna sehingga berbentuk seperti kompos, bentuk sudah tidak kelihatan lagi, warna kehitaman, struktur remah,gembur dan berasal dari jaringan tumbuhan.
Daftar Pustaka
Agus, Cahyono. 2003. Ilmu Tanah Hutan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Agus, C., Dewi W., dan Daryono P. 2008. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah Hutan. Laboratorium Tanah Hutan Jurusan Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta
Simon, H., 1988. Pengantar Ilmu Kehutanan. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta

0 Response to "Laporan ITH Akumulasi Seresah di Lantai Hutan"

Posting Komentar